PT BMS Nodai Ketentraman Ibadah Puasa Ramadhan Warga Pakel

Momen Ramadhan idealnya menjadi bulan penuh ketenangan untuk menunaikan ibadah puasa bagi seluruh umat muslim di manapun mereka tinggal. Namun, kondisi ini tidak berlaku terhadap warga Pakel, Kec. Licin, Banyuwangi. Penyerangan beruntun terhadap mereka terjadi dalam dua pekan sejak awal bulan Maret hingga memasuki bulan Ramadhan. Warga Pakel mengalami berbagai intimidasi oleh sekuriti PT Bumisari Maju Sukses (BMS) , perusahaan yang berusaha merampok lahan warga Pakel melalui skema HGU.

Pada masa-masa mencekam penyerangan itu, seorang petani Pakel dikeroyok sekuriti PT. BMS hingga dilarikan ke rumah sakit. Peristiwa ini terjadi pada hari Minggu 10 Maret kala ia tengah berjaga lahan pada malam hari.

Selain itu, terdapat beberapa penyerangan dan intimidasi biadab PT. BMS yang tercatat oleh kawan-kawan di tapak seperti penodongan senjata tajam, menembakkan senjata api, mengancam memenjarakan semua warga, mengancam menebang pohon warga kembali, hingga mengajak warga berkelahi di luar Desa Pakel. Penyerangan ini menjadi-jadi setelah mereka telah berhasil memenjarakan tiga petani Pakel Februari 2023 lalu.

Ramadan lalu, warga Pakel menghadapi rangkaian kriminalisasi terhadap tiga warga yang aktif berjuang merebut kembali lahannya. Ramadan ini, PT BMS makin menjadi-jadi melakukan penyerangan terhadap warga seperti merasa aman dari jerat hukum atas laku biadabnya.

Lalu bagaimana Islam memandang perlakuan PT BMS terhadap warga Pakel tersebut?

Tindakan-tindakan tersebut jelas melanggar hukum dan etika Islam sebagaimana penjelasan hadits berikut:

وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُشِيرُ أَحَدُكُمْ إِلَى أَخِيهِ بِالسِّلَاحِ فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي أَحَدُكُمْ لَعَلَّ الشَّيْطَانَ يَنْزِعُ فِي يَدِهِ فَيَقَعُ فِي حُفْرَةٍ مِنْ النَّارِ

Artinya: “Rasulullah saw bersabda, ‘Janganlah salah seorang kalian mengarahkan (mengacungkan) senjata ke saudaranya karena ia tidak tahu bisa jadi setan mencabut senjata itu dari tangannya sehingga ia jatuh ke lubang neraka,” (HR Bukhari dan Muslim).

Senada dengan tersebut, hadits riwayat Bukhari dari sahabat Abdullah bin Umar ra, Rasulullah saw juga menyebutkan bahwa orang yang mengancam dan mengintimidasi terhadap sesama manusia tanpa alasan yang benar tidak dianggap sebagai bagian dari (akhlak) umat Islam.

Hadis lain menyebutkan bahwa tidak termasuk bagian dr umat Nabi mereka yg menodongkan senjata pd umat Nabi lainnya.

عَنْ نَافِع عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَمَلَ عَلَيْنَا السِّلَاحَ فَلَيْسَ مِنَّا
Artinya, “Dari Nafi’ dari sahabat Abdullah bin Umar ra, dari Nabi Muhammad saw, beliau bersabda, ‘Siapa yang ‘membawa’ senjata kepada kami, maka ia bukan bagian dari kami,” (HR Bukhari).

Pertanyaannya, hasrat apakah yang mendorong laku-laku biadab ini ketika setan diikat di bulan Ramadhan, tetapi PT BMS begitu getol melakukan intimidasi dan penyerangan terhadap warga Pakel?

Apakah mereka tidak mengimani sabda Nabi berikut:

فَاتَّقُوا شَهْرَ رَمَضَانَ فَإِنَّ الْحَسَنَاتِ تُضَاعَفُ فِيهِ مَا لَا تُضَاعَفُ فِيْمَا سِوَاهُ وَكَذَلِكَ السَّيِّئَاتُ.

“Maka berhati-hatilah terhadap bulan Ramadan karena pahala kebaikan akan dilipatgandakan, begitu pula dosa kejahatan yang dilakukan (Imam at-Thabrani, Al-Mu’jamus Shagir, juz 2, halaman: 16).”

Penyerangan, intimidasi dan perampasan lahan yang dilakukan oleh PT. BMS terhadap warga dan petani Pakel tentu tidak bisa dilepaskan dari watak dasar dari kapitalisme yaitu ekspansi dan eksploitasi.

Ditambah lagi di bulan Ramadhan yang mulia ini, mereka justru menodainya dengan cara-cara biadab membayar preman, menodongkan senjata, merusak tanaman dan mengancam warga dan petani, yang sama sekali tidak bisa dibenarkan atas alasan apapun.

Berikut adalah secuil pandangan Islam terhadap kekerasan yang dilakukan PT. BMS dan preman-premannya terhadap petani Pakel.

Terlihat sekumpulan Ibu-ibu karyawan PT. Bumi Sari mengumandangkan salawat untuk memberikan kesan bahwa yg arogan adalah warga Pakel. Padahal sebelum video salawat ini diambil, para preman (yg memakai masker dan senjata tajam) telah merusak tanaman petani Pakel dengan tujuan memprovokasi warga Pakel.

Dengan demikian, ada upaya politik adu domba antar warga yg dilakukan oleh PT. BMS, yakni antara warga Pakel yg gigih mempertahankan lahannya dengan para pekerja PT. BMS–yg notabene juga warga setempat yg bisa jadi adalah tetangga, sanak maupun famili mereka sendiri.

Sumber tulisan: Instagram Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) – Link https://www.instagram.com/p/C47EAkCxboq/?igsh=ZmttdHhiYzkyb3ps